Kamis, 22 Mei 2014

STEGANOGRAFI PADA SUATU CITRA / FILE

Puguh Jayadi
NIM : 12650001 / Teknik Informatika
UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta 2014



       I.            PENDAHULUAN
Steganografi (steganography) adalah ilmu dan seni menyembunyikan pesan rahasia (hiding message) sedemikian sehingga keberadaan (eksistensi) pesan tidak terdeteksi oleh indera manusia. Kata "steganografi" berasal dari bahasa Yunani steganos, yang artinya “tersembunyi atau terselubung”, dan graphein, “menulis”. Kini, istilah steganografi termasuk penyembunyian data digital dalam berkas-berkas (file) komputer. Steganografi digital menggunakan media digital sebagai
wadah penampung, misalnya citra, suara, teks, dan video. Data rahasia yang disembunyikan juga dapat berupa citra, suara, teks, atau video. Steganografi dapat dipandang sebagai kelanjutan kriptografi. Jika pada kriptografi, data yang telah disandikan tetap tersedia, maka dengan steganografi dapat disembunyikan sehingga pihak ketiga tidak mengetahui keberadaannya.

    II.            PEMBAHASAN
Steganografi merupakan teknik pengolahan citra dengan cara menyembunyikan sebuah file yang ditampung dengan file lainnya. Dalam metode ini diperlukan file sebagai penampung dan file lain yang akan ditampung. File yang biasa disembuyikan dapat berupa gambar,audio ,maupun text. Dan sama file yang menjadi penampung bisa berupa gambar,audio dan text.
Penggunaan steganografi bertujuan untuk menyamarkan eksistensi (keberadaan) data rahasia sehingga sulit dideteksi, dan melindungi hak cipta suatu produk. Data rahasia yang disembunyikan dapat diekstraksi kembali persis sama seperti keadaan aslinya.

 A.    Kriteria Steganografi
Dalam penerapan steganografi pada sebuah file ada beberapa kriteria yang harus diperhatikan, diantaranya:
1.      Fidelity
Kualitas citra atau file yang dijadikan wadah atau file penampung tidak jauh dari citra semula belum ditambahkan file lain. Citra hasil steganografi masih terlihat alami dan baik hingga pengamat citra tersebut tidak bisa mengetahui walaupun sebenarnya citra tersebut telah ditambahkan citra lain
2.      Robustness
Data yang ditambahkan atau disembunyikan pada citra file lain tidak rusak/corrupt karena dilakukan beberapa operasi manipusi pada file atau citra penampung seperti perubahan kontras, penajaman, rotasi, pemampatan ,pemotongan, enkripsi. Steganografi yang sukses akan tetap melindungi file yang disembunyikan/ditambahkkan tidak berubah dan tetap valid walaupun telah dilakukan pemrosesan pada citra penampung.
3.      Recovery
File/data/citra yang disembunyikan dengan menggunakan steganografi bisa ditampilkan atau diungkapkan kembali menjadi file asal. Karena pada steganografi hanyalah teknik penyembunyian data/file yang kapan saja bisa dikembalikan kembali karena suatu keperluan lain.


      B.     Properti Steganografi
1.     Embedded message (hidden text) adalah file yang akan disembunyikan. File tersebut bisa berupa text, video, audio ataupun gambar.
2.  Cover Object (cover text) adalah file yang dijadikan sebagai wadah untuk menyembunyikan embedded message
3.      Stego Object (stegotext) adalah file wadah yang sudah mebiri pesan embedded message
4.      Stefo Key adalah kunci yang digunakan untuk menyisipkan pesan dan mengekstrasikan pesan dari stegotext.
Contoh:
·         Text:  Lupakan asal rumor itu, jadi matamu sehat atau turunkan ubanmu
·         Covertext: upakan sal umor tu adi atamu ehat tau turunkan banmu
·         Hiddentext: Lari jam satu
·         Stegotext: Lupakan asal

   C.    Teknik Steganografi
      1.      LSB (Least Significant Bit Modification).
Teknik yang digunakan dalam steganografi/penyembunyian file data adalah dengan mengganti bit-bit data di dalam segmen bagian citra dengan bit-bit data rahasia aatau sederhananya dinamakan dengan metode LSB (Least Significant Bit Modification). Pada susunan bit di dalam sebuah byte (1 byte = 8 bit), ada bit yang paling berarti (most significant bit atau MSB) dan bit yang paling kurang berarti (least significant bit atau LSB).
Perhatikan contoh sebuah susunan bit pada sebuah byte:
11010010

MBS                            LBS
LSB = Least Significant Bit
MSB = Most Siginificant Bit

Bit yang cocok untuk diganti adalah bit LSB, sebab perubahan tersebut hanya mengubah nilai byte satu lebih tinggi atau satu lebih rendah dari nilai sebelumnya. Misalkan byte tersebut menyatakan warna hijau, maka perubahan satu bit LSB tidak mengubah warna hijau yang terlalu terlihat. Lagi pula, mata manusia tidak dapat membedakan perubahan yang sekecil itu.
Mengubah bit LSB hanya mengubah nilai byte satu lebih tinggi atau satu lebih rendah dari nilai sebelumnya. Untuk memperkuat teknik penyembunyian data, bit-bit data rahasia tidak digunakan mengganti byte-byte yang berurutan, namun dipilih susunan byte secara acak. Misalnya jika terdapat 50 byte dan 6 bit data yang akan disembunyikan, maka maka byte yang diganti bit LSB-nya dipilih secara acak, misalkan byte nomor 18,3,6,23,87.
Contoh:
            Suatu citra dengan nilai asal = 210 yang kemudian diubah menjadi nilai biner = 11010010
                                     11010010
                        MBS                            LBS
Berubah menjadi: 01010010 dengan nilai baru 82.

      2.      Masking dan Filtering
Biasanya dibatasi pada image atau citra 24 bit color atau pada image grayscale. Mirip dengan watermark, di mana suatu image diberi tanda (marking) untuk menyembunyikan pesan rahasia. Dapat dilakukan dengan memodifikasi luminance (pencahayaan) beberapa bagian dari citra atau file.
3.      Tranformasi
Metode ini menggunakan pemanfaatan dari Discrete Cosine Transformation (DCT) dan Wavelet Compression. DCT digunakan, terutama pada kompresi JPEG, untuk metransformasikan blok 8x8 piksel yang berurutan dari image menjadi 64 koefisien DCT. Sinyal dalam ranah spasial/waktu diubah ke ranah frekuensi dengan menggunakan transformasi seperti
- DCT (Discrete Cosine Transform),
- DFT (Discrete Fourier Transform), dan
- DWT (Discrete Wavelet Trabform)
Penyisipan pesan dilakukan pada koefisien tranformasi. Posisi penyisipan pesan dapat ditentukan secara acak atau pada posisi berurutan. Selanjutnya dilakukan IDCT untuk mengembalikan sinyal dalamranah frekuensi ke ranah spasial/waktu.

   D.     Ukuran Yang Disembunyikan
Ukuran data yang akan disembunyikan bergantung pada ukuran file/citra yang dijadikan penampung. Contohnya Pada citra 24-bit yang berukuran
256 x 256 pixel terdapat 65536 pixel, setiap pixel berukuran 3 byte (komponen RGB), berarti seluruhnya ada 65536 x 3 =196608 byte. Karena setiap byte hanya bisa menyembunyikan satu bit di LSB-nya, maka ukuran data yang akan disembunyikan di dalam citra maksimum 196608/8 = 24576 byte. Ukuran data ini harus dikurangi dengan panjang nama berkas, karena penyembunyian data rahasia tidak hanya menyembunyikan isi data tersebut, tetapi juga nama berkasnya.
Semakin besar data disembunyikan di dalam citra, semakin besar pula kemungkinan data tersebut rusak akibat manipulasi pada citra penampung.
Untuk memperkuat keamanan, data yang akan disembunyikan dapat dienkripsi terlebih dahulu. Sedangkan untuk memperkecil ukuran data, data dimampatkan sebelum disembunyikan. Bahkan, pemampatan dan enkripsi dapat juga dikombinasikan sebelum melakukan penyembunyian data.

  E.    Teknik Ekstrasi/Pengungkapan Data
Pesan yang disembunyikan di dalam citra dapat diungkap kembali dengan mengekstraksinya. Posisi byte yang menyimpan bit pesan dapat diketahui dari bilangan acak yang dibangkitkan oleh PRNG. Jika kunci yang digunakan pada waktu ekstraksi sama dengan kunci pada waktu penyisipan, maka bilangan acak yang dibangkitkan juga sama. Dengan demikian, bit-bit data rahasia yang bertaburan di dalam citra dapat dikumpulkan kembali.

       I.            PENUTUP
Dari pemaparan yang telah sampaikan dapat disimpulkan bahwa steganografi merupakan teknik penyembunyian data yang berbentuk image, audio, video maupun text kedalam file lain. Penggunaan metode ini adalah untuk bertujuan menyamarkan eksistensi (keberadaan) data rahasia sehingga sulit dideteksi, dan melindungi hak cipta suatu produk. Data rahasia yang disembunyikan dapat diekstraksi kembali persis sama seperti keadaan aslinya.
Dalam cara pengguanaanya ada beberapa teknik yang digunakan diantaranya menggunakan LSB,masking & filtering serta Transformasi.
Ukuran file yang dapat disembunyikan tergantung pada file yang dijadikan penampung. Untuk keamanan, jika file yang akan disembuyikan berukuran besar maka terlebih dahulu harus dimampatkan atau enkripsi agar ukurannya menjadi lebih kecil.Setelah fie yang disembuyikan akan ditampilkan kembali, maka menggunakan PRNG sebagai pembangkit dengan mencocokan kunci atau key yang digunakan untuk menyimpan dengan kunci yang digunakan untuk ekstrasi.
Jika hasilnya sama maka data rahasia yang bertaburan di dalam file dapat dikumpulkan kembali dan dapat membuka file yang tersembunyi.





Sabtu, 17 Mei 2014

Mengubah Tema phpMyAdmin menjadi Metro

Assalamualaikum
Hehehe, berbagi sedikit tutor lagi neh!! Kali ini tentang cara mengganti Tema phpMyAdmin menjadi ala Metro.
Yuuk langsung saja ,


  1. Pastikan sudah terinstal webserver phpMyAdmin (LAMP,XAMP ataupun WAMP)
  2. Nah pas dibagian Home jika masih pakai tema original akan seperti ini
  3. Sekarang kita akan ganti menjadi Tema Metro
  4. Pertama download temanya silahkan disini
  5. Jika sudah extrak file tersebut kedalam C:\xampp\phpmyadmin\themes
  6. Terus refresh pHpMyAdmin ,masuk ke Home
  7. Sorot bagian Tema lalu pilih Metro
  8. Maka hasilnya akan seperti ini 
  9. Gimana? Mudahkan ? Hehehe

Jumat, 16 Mei 2014

Makiyyah dan Madaniyyah

A.   Makiyyah dan Madaniyyah


1.    Pengertian Makkiyah dan Madaniyyah

Studi tentang ayat-ayat Makkiyah dan Madinyah sesungguhnya tidak lebih dari memahami pengelompokan ayat- ayat Al-Quran berdasarkan waktu dan tempat turunya sebuah atau beberapa buah ayat Al-Quran. Al-Qur’an turun kepada Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam secara berangsur-angsur dalam jangka waktu dua puluh tiga tahun dan sebagian besar diterima oleh Rasul shallallaahu ‘alaihi wa sallam di Mekah. Allah ‘Azza wa Jalla berfirman:
Dan Al-Qur’an itu telah Kami turunkan secara berangsur-angsur agar kamu membacakannya perlahan-lahan kepada manusia dan Kami menurunkannya bagian demi bagian.” (QS. Al-Israa’: 106)

Maka ada empat perspektif dalam mendefinisikan Makiyyah dan Madaniyyah, yaitu secara :

a.    Zaman an-nuzul (Waktu Turun)

Menurut Waktu Turun yang disebut Makkiyah oleh sebagian ulama [1] adalah ayat-ayat Al Quran yang diturunkan sebelum Rasullah hijrah ke Madinah meskipun turunnya di luar Makkah
Sedangkan Madaniyah adalah Ayat-ayat Al Quran yang diturunkan setelah Rasullah hijrah ke Madinah meskipun turunnya diluar Madinah
Pembagian ini adalah pembagian yang benar dan selamat dari cacat, karena di sini terdapat patokan dan batasan yang barlaku secara umum.Oleh karena itu,kebanyakan ulama’ berpegang pada pendapat ini. Sebagaimana firman Allah SWT:
 “Pada hari ini telah Ku-sempurnakan untuk kamu agamu,dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhoi Islam itu menjadi agama bagimu.”(Al-maidah:3)
Ayat ini diturunkan pada hari Jum’at di Arafah ketika haji Wada’, tetapi ayat ini termasuk ayat Madaniyah.

b.    Makan an-nuzul (Tempat turun)

Menurut Tempat Turun yang disebut Makkiyah adalah ayat-ayat Al Quran yang diturunkan di Mekkah meskipun turunnya setelah Nabi hijrah,
Sedangkan yang disebut Madaniyah adalah ayat-ayat Al Quran yang diturunkan di Madinah
Dalam definisi ini terdapat kelemahan  (tidak jami’ dan mani’) [2] karena hanya mencakup semua ayat yang turun di daerah Mekkah termasuk Mina ,Arafat dan sebagainya, dan juga mencakup semua ayat dan surat yang turn di daerah Madinah,termasuk pula Uhud dan Badar.
Tetapi definisi ini tidak mencangkup ayat atau surat yang turun di luar daerah Mekkah dan Madinah. Misalnya :  Surat At Taubah ayat 45 yang turun di Tabuk ,dan surat Al Zuhruf ayat 45 yang turun di Baitul Maqdis pada malam Nabi melakukan Isra’.

c.    Mukhatthab (Obyek Pembicaraan)

Menurut Objek yang dibicarakan (seruan) yang dimaksud dengan Makkiyah adalah seruan atau sasaran turunnya kepada penduduk Mekkah.
Sedangkan Madaniyah sasaran turunnya adalah kepada penduduk Madinah
Dengan definisi ini bahwa yang dimaksud dengan Makiyah adalah surat/ayat yang diawali dengan ”ya ayyuha an nas" karena penduduk Mekkah pada waktu itu sedangkan yang dimaksud dengan Madaniyah adalah yang diawali dengan  " ya ayyuha al ladzina amanu" karena pada umumnya penduduk Madinah pada waktu itu sudah beriman.

Definisi tersebut terdapat kelemahan antaranya:

a)    Tidak selalu surat/ayat dimulai dengan seruan ”ya ayyuha an nas" atau " ya ayyuha al ladzina amanu" .Misalnya surat Al Azhab ayat 1

b)    Tidak selalu surat/ayat Makiyah adalah surat/ayat yang diawali dengan ”ya ayyuha an nas" ,atau Madaniyah adalah yang diawali dengan  " ya ayyuha al ladzina amanu".
Misalnya surat An Nisa adalah Madaniyah padahal permulaannya adalah ”ya ayyuha an nas" ,begitu juga dengan surat Al Baqarah adalah surat Madaniyah padahal didalamnya terdapat seruan ”ya ayyuha an nas" pada ayat 21.
Sebaliknya surat Al Hajji adalah Makiyah meskipun didalamnya terdapat seruan " ya ayyuha al ladzina amanu".

2.    Karakteristik Makkiyah dan Madaniyyah

Dalam penetapan Surat Makiyyah dan Madaniyah para ulama mengambil keputusan, menetapkan secara kias bagi tiap-tiap karakteristik [3]
Sesuai dhabit qiyasi yang sudah di tetapkan ciri-ciri khas pasa surat Makkiyah ada 2 ,yaitu [4]:

a)    Ciri khas bersifat qathi[5] ,diantaranya :

1.    Tiap-tiap surat yang di dalamnya ada lafafadz Sajdah, Sebagian Ulama mengatakan bahwa umlah ayat sajdah ada 16 ayat.
2.    Tiap-tiap surat yang di dalamnya ada lafafadz “Kalla”
3.    Al-Ummani menerangkan bahwa bagian Al Quran yang terakhir itu sebagian besar turun ddi Mekkah dan sasarannya pada umumnya kaum yang keras kepala menentang ajaran Islam,maka lafadz “kalla” dipakai untuk memberi peringatan ang tegas dank eras pada mereka.
4.    Di mulai dengan ungkapan”Ya ayyuhannas, Ya bani Adam ,kecuali surat Al al Hajj ini sekalipun pada ayat 77 terdapat “ya ayyuha al ladzina amanu” tetapi surat ini dipandang sebagai Makkiyah
5.    Setiap surat terdapat kisah-kisah para Nabi dan umat manusia yang terdahulu (kecuali surat Al Baqarah).
6.    Setiap surat terdapat didalamnya kisah Nabi Adam dan Iblis (kecuali surat Al Baqarah)
7.    Setip surat dimulai dengan huruf Tahajj (huruf abjad) ,kecuali surat Al Baqarah dan Ali Imron.

b)    Ciri khas bersifat aghlabi[6]

1.    Ayat dan suratnya pendek-pendek,nada perkataannya keras dan agak bersajak.
2.    Mengandung seruan untuk beriman kepada Allah dan Hari Qiyamat dan menggambarkan surge & neraka
3.    Mengajak manusia untuk berakhlahk muli dan berjalan di jalan yang benar/baik
4.    Membantah orang-orang musyrik dan menerangkan kesalahan kepercayaan dan perbuatnnya
5.    Terdapat banyak lafadz sumpah

Dan di tetapkan ciri-ciri khas pasa surat Makkiyah ada 2 ,yaitu :

a)    Ciri khas bersifat qathi ,diantaranya:

1.    Setiap surat mengandung izin berjihad (berperang) atau menyebut hal-hal perang dan enjelaskan hukumnya
2.    Setiap surat menjelaskan secra terperinci tentnag Hukum Pidana,Hukum Waris ,Hukum Perdata,Kemasyarakatan ,Kenegaraan.
3.    Setiap ayat yang menyinggung hal orang-orang munafik ,kecuali surat Al Ankabut ,yang hanya 11 ayat pertama yang merupakan Madaniyah karena menjelaskan orang-orang munafik
4.    Setiap surat membantah kepercayaan/agama Ahlul Kitab (Kristen &Yahudi) yang dipandang salah dan mengajak mereka agar tidak berlebih-lebihan dalam menjalankan agamanya (Al Baqarah,Al Imran,An Nisa,Al Maidah,At Taubah)

b)    Ciri khas bersifat aghlabi ,diantaranya :

1.    Sebagian surat-suratnya panjang-panjang sebagian ayat-ayatnya pun panjang-panjang (Ithbab) dan gaya bahasanya cukup jeas dalam menerangkan hukm-hukum agama
2.    Menerangkan secra terperinci bukti-bukti dan dalil-dalil yang menunjukan  hakekat keagamaan.

3.    Faedah Mengetahui Makkiyah dan Madaniyyah

Faedah atau manfaat penting dari mengetahui Makiyyah dan Madaniyah bagi umat islam[7] diantaranya :

a) Pembedaan nasikh dan mansukh ,karena yang terakhir adalah mansukh bagi yang terdahulu
b)  Merupakan bantuan dalam penafsiran Al Quran.Dengan mengetahui lokasi turunnya ayat ,dapat membantu memahai maksud ayat dan mengetahui ayat yang ditunjuk (madlu) serta isyarat-isyarat yang dikemukakan
c)   Pengetahuan terhadap sejarah pembentukan hukum (tarikh at tasyi) dan fase-fase pembedahan (tajridah) yang di iringi oleh keyakinan terhadap kenyataan bahwa fase-fase tersebut pasti berasal dari Allah Yang Maha Esa ,Maha Pengasih ,Maha Penyayang
d) Meresapi gaya bahasa Al-Qur’an dan memanfaatkannya dalam metode berdakwah menuju jalan Allah, sebab setiap situasi mempunyai bahasa sendiri.
e)  Agar dapat meningkatkan keyakinan terhadap kebenaran, kesucian dan keaslian al-Qur’an
f)  Percaya bahwa AL-Qur’an telah sampai kepada kita terhindar dari perubahan dan pembelokan. Oleh karena itu perlu bagi orang-orang islam mengetahuinya dengan seksama, sehingga mereka bisa mengatahui, dan kemudian beralih mengetahui ayat-ayat yang diturunkan sebelum hijrah dan sesudah hijrah, ayat-ayat yang diturunkan pada siang hari dan pada malam hari,dst.





[1] Pengantar Ulmul Quran ,Prof Drs H Masjtuk Zubdi ,hlm 69
[2]Jami’ artinya bahwa definisi harus mampu memuat dan menggambarkan seluruh aspek obyek kajian. Mani’ berarti menutup pintu bagi aspek-aspek yang bukan termasuk obyek kajian untuk turut dibahas di dalamnya.
[3]Pebahasan Ilmu Al Quran ,Pembahasan Ilmu Alquran . Mana’ul Quthan hlm 66
[4] Pengantar Ulmul Quran ,Prof Drs H Masjtuk Zubdi ,hlm 74
[5]qathi(bersifat jelas dan pasti)
[6]aghlabi (berlaku kepada sebagian besar kasus, dengam berbagai perkecualian/ciri umum)
[7]Ulumul Quran Studi Kompleksitas Al-Quran ,Dr. Fahd Bin Abdurrahmab Ar-Rumi hlmn 176