Kamis, 24 Januari 2013

BANI UMAYYAH DI ANDALUSIA

                                BANI UMAYYAH DI ANDALUSIA
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Sejarah Kebudayaan Islam
Dosen : Herawati, S.Ag, M.Ag

Anggota Kelompok:
1.      Puguh Jayadi (12650001)
2.      M Weddy Sumbogo (12650006)
3.      Nur Indah Fitrianingsih (12650011)
4.      Muhammad Afif Muhtar (12650015)
5.      AS Wahid Faizin (12650026)
6.      Muhammad Dzulfikar Fauzi (12650030)


TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA
2013

BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Pendiri Dinasti Ummayah II adalah Abdurrahman ad Dakhil. Saat Dinasti Umayyah di Damaskus tumbang oleh Dinasti Abbasiyah ,Abdurrahman ad Dakhil berhasill meloloskan diri menyeberang ke spanyol dan memasuki Andalusia. Saat itu,keamiran Andalusia berada di tangan Yusuf bin Abdurrahman al-Fihr dari dari bani Mudar , berkat dukungan dari suku Yaman yang sedang bertikai dengan Yusuf, Abdurrahman ad-Dakhil berhasil menguasai Andalusia. Ia kemudian berhasil mengatasi pemberontakan dan serangan dari musuh-musuhnya.Abdurrahman ad-Dakhil mendirikan Dinasti umayyah II yang merdeka dari kekuasaan Dinasti Abbasiyah.Oleh karena itu,khalifah al-Mansur memberi gelar ad-Dakhil saqar Quraisy, Artinya Rajawali Quraisy. [1]
Kemudahan masuknya Islam di spanyol setidaknya dapat dilihat dari 2 faktor yaitu internal dan eksternal. Adapun faktor eksternal penyebab mudahnya masuk Islam di Spanyol antara lain: Spanyol dalam keadaan tidak stabil baik dalam bidang social, politik, ekonomi; Penguasa Spanyol tidak toleran terhadap agama lain; Tatanan masyarakat di dominasi oleh system kasta; Tentara Spanyol dalam keadaan lemah semangat untuk berperang dkarenakan kejenuhan.
Sedangkan faktor internalnya adalah: Pemimpin maupun tentara Islam sangat kompak dan penuh percaya diri; Ajaran Islam sesuai dengan kerinduan masyarakat Spanyol yaitu ajaran yang mengedepankan toleransi, persudaraan dan tolong menolong.

B.     Rumusan Masalah
1.      Bagaimana sistem pemerintahan pada masa bani umayyah II di Andalusia?
2.      Apa saja yang telah dicapai pada masa kejayaannya?
3.      Bagaimana kondisi keagamaannya?
4.      Bagaimana keruntuhan bani umayyah di Andalusia?

C.    Tujuan
1.      Untuk mengetahui sistem pemerintahan pada masa bani umayyah II di Andalusia
2.      Untuk mengetahui hal yang dicapai pada masa kejayaan Bani Umayyah di Andalusia
3.      Untuk mengetahui kondisi keagamaannya
4.      Untuk mengetahui keruntuhan bani umayyah di Andalusia.
BAB II
PEMBAHASAN

A.    Sistem Pemerintahan
Pada masa awal berdirinya Umayyah di Andalusia, Abdurahman ad Dakhil tidak menggunakan gelar Khalifah ,tetapi amir.Gelar Khalifah pertama kali digunakan di Andalusia pada pemerintahan Abdurrahman an Nasr (Abdurrrahman III) ketika meninggalnya Khalifah Muqtadir di Baghdad.Pada masa kekuasaan Bani Umayyah, Andalusia menjalankan pemerintahannya seperti bangsa-bangsa Romawi yaitu bersifat sentralistik.Pemerintahan dan kekuasaan sepenuhnya berada di tangan raja.Salah satunya adalah dalam sistem khalifah.Kepala pemerintahan tidak lagi di pilih secara musyawarah melainkan di angkat secara keturunan.
            Kekuasaan islam pada masa Bani Umayyah di Andalusia dapat di bagi menjadi enam periode, yaitu:
1.      Periode Pertama (711-755 M)
Kepemimpinan berada di bawah pemerintahan para wali yang di angkat oleh khalifah Bani Umayyah yang berpusat di Damaskus.Stabilitas politik belum sepenuhnya tercapai karena masih adanya pergesekan antara sesama penguasa yang di picu oleh perbedaan etnis dan suku yang  mampu mempertahankan kekuasaannya dalam jangka waktu lama.
2.      Periode Kedua (755-912 M)
Kepemimpinan berada di bawah pemerintahan seorang amir, tetapi tetap tunduk pada pusat pemerintahan .Andalusia mulai maju, baik dalam politik maupun  bidang peradaban. Hukum islam mulai di perbaharui dan di tegakkan. Namun gangguan-gangguan tetap muncul. Golongan orang yang merasa tidak puas dengan pemerintahan yang ada mulai menjalankan aksi revolusi.
3.      Periode Ketiga (912-1013 M)
Andalusia di perintah oleh seorang khalifah. Khalifah besar diperiode ini antara lain :
a.       ‘Abd al-Rahman III
Pada masa pemerintahannya, Andalusia mencapai puncak kejayaannya.Abd al-Rahman III melakukan pembaharuan dan inovasi dalam bidang administrasi. Beliau tercatat sebagai orang yang telah membawa Spanyol muslim ke kedudukan yang lebih tinggi.
b.      Hakam II (961-976 M)
Hakam merupakan anak dari Abd Al-Rahmah III.Sepeninggal ayahnya, Hakim mengambil alih kursi kepemimpinan Andalusia.Pada masa kepemimpinannya masih banyak terjadi pemberontakan dan peperangan.Namun tidak mengurangi kemajuan yang di buat oleh Hakim III.Salah satu kemajuannya adalah dengan memajukan bidang pendidikan dan pembangunan.

c.       Hisyam II
Hisyam di angkat menjadi khalifah ketika usianya masih belia yang kemudian menyebabkan ibunya Sulthonh Subh dan seoarang bernama Muhammad Ibn Abi Amir mengambil alih kekuasaan.
4.      Periode Keempat (1013-1086 M)
Andalusia terpecah menjadi lebih dari 20 kerajaan kecil. Masa ini disebut  Muluk al- Thawaif (Raja Golongan) yang mendirikan kerajaan berdasarkan etnis barbar
5.        Periode Kelima (1086-1248 M)
Meskipun Andalusia terpecah menjadi negara-negara kecil, tetapi terdapat dua kekuatan besar yaitu dinasti Murabhitun (1086-1143 M) dan dinasti Muwahiddun (1146-1235 M). Namun kedua dinasti tersebut tidak berkuasa lama karena adanya gangguan dari kelompok kristen. Hingga akhirnya seluruh wilayah Andalusia kecuali Granada jatuh pada kekuasaan Kristen.
6.      Periode Keenam (1248-1492 M)
Islam hanya berkuasa di wilayah Granada di bawah dinasti Bani Ahmar (1232 -   1492 M).Namun pada akhir abad ke 14 M, dinasti ini mulai mengalami kelemahan akibat perebutan kekuasaan. Hal ini di manfaatkan oleh tentara kristen untuk menyerang Granada. Pada tahun 1492 terjadi serangan gabungan antara kerajaan Aragon dan kerajaan Castille terhadap kota Granada selama berbulan-bulan hingga kota tersebut jatuh kepada pihak penyerang pada tanggal 2 Januari 1492.

B.     Masa Kejayaan        
Dalam waktu 7 Abad Islam di Andalusia umat Islam telah mencapai masa keemasan di berbagai bidang.
Kemajuan Intelektual
1.      Bidang Filsafat
·         Pada masa al Hakam (961-967 M) berinisiatif menerjemahkan karya-karya filsafat.
·         Ibnu Rusyd yang merupakan tokoh filsafat yang menerjemahkan karya filsafat Aristoteles dengan karyanya Tahafut at Tahafut.
2.      Bidang Sains
·         Ilmu kedokteran ,ada Ammar al-Marsudi seorang ahli mata,Abdul Qasim Az Zahrawi seorang ahli bedah,Ibnu Khatimah seorang ahli penyakit malaria,Ahmad ibn Kas seorang ahli obat obatan.
·         Ilmu Astronomi ,Abbas ibnu Farnas seorang ahli kimia dan astronomi yang menemukan kaca dari batu, Selain itu ada Ibrahim Ibnu Yahya seorang ahli astronomi,Ia dapat menentukan kapan terjadinya gerhana matahari.

3.      Bidang Fikh
·         Dalam bidang fiqh ,Spanyol terkenal menganut mazhab Maliki yang dibawa oleh Ziyad ibn Abd al Rahman,yang diteruskan Ibnu Yahya yang menjadi Hakim pada masa Hisyam ibn Abd al Rahman.
·         Ahli fiqh lainnya Ab Bakr ibn Al Qutiyah,Munzir ibn sa’id al Baluthi,dan Ibnu Hazm dengan karyanya al-Muhalla bi al-Asar Fi Syah al –Mujalla bil Ikhtisar dan  al- Hikam fil Ushul Ahkam.
4.      Bidang musik dan kesenian
·         Dalam bidang musik dan seni suara ada Hasan ibn Nafi yang dijuluki Zaryab yang terkenal sebagai penggubah lagu.
5.      Bidang Bahasa dan Sastra
·         Bahasa Arab telah menjadi bahasa administrasi pemerintahan dalam Islam Spanyol.Bahkan, penduduk asli pun menggunakannya sebagai bahasa sehari-hari.
·         Banyak karya satra bermunculan ,seperti:
Al - Iqa al – Farid karya Ibnu Aba Rabbih, Az – Zakirah fi Mahasin karya Ibnu Bassam, Al – Qala’id karya al –Fath ibn Khaqan
Perkembangan Pembangunan
Kemajuan Bani Umayyah di Andalusia diraih pada masa pengganti Abd al-Rahman al-Dakhil ditandai dengan pembangunan yang megah diantaranya:
1)      Al-Qashr al-Kabir , kota satelit yang didalamnya terdapat gedung-gedung istana megah.
2)      Rushafat, istana yang dikelilingi oleh taman yang di sebelah barat laut Cordova.
3)      Masjid jami’ Cordova, dibangun tahun 170 H/786 M yang hingga kini masih tegak.
4)      Al-Zahra, kota satelit di bukit pegunungan Sierra Monera pada tahun 325 H/936 M. Kota ini dilengkapi dengan masjid tanpa atap (kecuali mihrabnya) dan air mengalir ditengah masjid, danau kecil yang berisi ikan-ikan yang indah, taman hewan (margasatwa), pabrik senjata, dan pabrik perhiasan.[2]
C.    Kondisi Keagamaan
Pemeluk Islam hidup berdampingan dengan kaum Kristen, ini disebabkan pemimpin (Abdurahman II) pada waktu itu memperbolehkan umat Kristen mendirikan gereja dan membuat peradilan bagi agamanya.Masyarakat kristen mendapatkan keleluasan untuk menjalankan kepercayaannya dengan mengikuti hukum kristianisasi dan hakim-hakim pribumi, yang batas wilayah hukumannya tentu saja tidak meliputi kasus-kasus yang melibatkan umat Islam.
Pada saat itu, ada perkembangan baru yang cukup penting yaitu berhimpunnya orang Islam dan Kristen dalam satu gerakan, mereka berusaha mempertahankan budaya tradisional dan pola kebangsaan lama, tetapi gerakan itu tidak menyentuh daerah perkotaan.
Sebagai kaum non-muslim, mereka membentuk sebuah kelas sosial sendiri, yang oleh orang Arab disebut Muawaludin(diadopsi) dan oleh Spanyol di sebut Muladies.

D.     Keruntuhan Bani Umayah
1.      Faktor Internal
·      Tidak jelasnya sistem peralihan kekuasaan
Dalam hal ini menyebabkan terjadinya persaingan tidak sehat di antara kalangan keluarga istana. Yaitu perebutan kekuasaan di antara ahli waris
·         Tidak adanya ideologi pemersatu
Dengan ini terjadi konflik politik, sehingga timbulnya kelompok oposisi. Persaingan terjadi antara Arab Utara dengan Arab Selatan, di samping itu pula timbulnya kerajaan kecil (Muluk al-Thawaif).Akibat dari kelompok – kelompok etnis tersebut yang non-Arab yang ada sering menggerogoti dan merusak perdamaian. Hal ini menunjukan tidak adanya ideologi yang dapat memberi makna persatuan.
·         Para penguasa Islam cukup puas dengan menerima upeti dan tidak melakukan Islamisasi secara sempurna
  Tidak hanya itu dilakukan pemerintahan tersebut akan tetapi ketika melakukan Islamisasi   membiarkan mereka mempertahankan hukum dan adat kebiasaan orang Nasrani.
2.      Faktor dari luar (ekstern)
·       Timbulnya semangat orang-orang Eropa untuk menguasai kembali Andalusia
Hal ini merupakan keinginan bangsa Eropa yang sudah lama terpendam, mereka ingin merebut kembali tanah air mereka dari tangan penguasa muslim
·         Konflik Islam dengan Kristen
Dalam pertempuran tersebut Ferdianan dan Isabella melibatkan diri bersama 5.000 personil dengan mendengungkan perang suci. Serangan ini dipelopori oleh raja Ferdinan dari Arogon dan Isabela dari Castila. Akibat konflik itu runtuhnya benteng Al-Hambra yang direbut oleh kristen.
·      Kesulitan ekonomi
Masa-masa runtuhnya Bani Umayyah ini, disebabkan para penguasa lebih mementingkan pembangunan, sehingga lalai membinaan perekonominan. Akibat perekonomian yang lemah itu menyebabkan kondisi politik dan militer tak menentu.

BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
1.      Kekuasaan Bani Umayyah di Andalusia dapat dibagi menjadi 6 periode:
a.       Periode Pertama (711 - 755 M)
b.      Periode Kedua (755 - 912 M)
c.       Periode Ketiga (912 - 1013 M)
d.      Periode Keempat (1013 - 1086 M)
e.       Periode Kelima (1086 - 1248 M)
f.       Periode Keenam (1248 - 1492 M)
2.      Yang telah dicapai pada masa kejayaan Bani Umayyah di Andalusia:
a.       Kemajuan Intelektual, meliputi:
·         Bidang Filsafat
·         Bidang Sains
·         Bidang Fiqh
·         Bidang Musik dan Kesenian
·         Bidang Bahasa dan Sastra
b.      Perkembangan Pembangunan
3.      Kondisi Keagamaan pada masa ini, Para pemeluk agama islam hidup berdampingan dengan Pemeluk agama kristen dengan kebebasan untuk menjalankan ibadahnya masing-masing.
4.      Runtuhnya Bani Umayyah di Andalusia disebabkan 2 Faktor:
a.       Faktor Internal, yaitu:
·         Tidak jelasnya sistem peralihan kekuasaan
·         Tidak adanya ideologi pemersatu
·         Para penguasa islam cukup puas dengan menerima upeti dan tidak melakukan islamisasi secara sempurna
b.      Faktor Eksternal, yaitu:
·         Timbulnya semangat orang-orang Eropa untuk menguasai kembali Andalusia
·         Konflik Islam dengan Kristen
·         Kesulitan Ekonomi



DAFTAR PUSTAKA

Buku:
Amrullah, Kusyana. 1995. Sejarah Kebudayaan Islam. CV Armico: Bandung.
Ibrahim, Tatang. 2008. Sejarah Kebudayaan Islam. CV Armico: Bandung.
Istianah, Abu bakar. 2008. Sejarah Peradaban Islam. UIN_Malang Press: Malang.
Mubarok, Jaih. 2004. Sejarah Peradaban Islam. Pustaka Bani Quraisy: Bandung.
Supriadi, Dedi. 2008. Sejarah Peradaban Islam. CV Pustaka Setia: Bandung.
Wahid, Abbas N, dan Suratno. 2009. Sejarah Kebudayaan Islam Untuk Kelas XII Madrasah Aliyah. PT.Tiga serangkai: Solo.
Web:
http://id.wikipedia.org/wiki/Kekhalifahan_Umayyah_Al-Andalus Di akses pada tanggal 9-april- 2013









[1] Abbas .N wahid dan Suratno, Sejarah Kebudayaan Islam Untuk Kelas XII Madrasah Aliyah, (Jakarta: PT.Tiga Serangkai ) hlm.53-54.
[2] Jaih Mubarok, Sejarah Peradaban Islam (Bandung: Pustaka Bani Quraisy, 2004), hlm. 71.